Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan atau didefinisikan dari besaran pokok. Satuan besaran turunan disesuaikan dengan satuan besaran pokoknya. Salah satu contoh besaran turunan yang sederhana ialah luas. Luas merupakan hasil kali dua besaran panjang, yaitu panjang dan lebar. Oleh karena itu, luas merupakan turunan dari besaran panjang.
Besaran turunan yang lain misalnya volume. Volume merupakan kombinasi tiga besaran panjang, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Volume juga merupakan turunan dari besaran panjang. Adapun massa jenis merupakan kombinasi besaran massa dan besaran volume. Selain itu, massa jenis merupakan turunan dari besaran pokok massa dan panjang.
nah… dengan memperhitungkan nilai besaran turunan ini, kita dapat mengetahui keadaan benda denga lebih pasti dan jelas. coba kalau saya sebutkan..ada BOX/Kotak bessa………r sekali. apakah anda sudah bisa membayangkannya? sudah yakin tahu besarnya? maka dari itu dengn memperhatikan besaran turunan ini, minimalnya bisa kita bayangkan seberapa besarnya, misalnya kotak itu tinggnya berapa meter….., panjangnya, juga lebarnya berapa. Dengan begitu kita katakan saja berapa volume kotak itu.
Beberapa besaran turunan, dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.

Ini merupakan bab awal yang harus dipahami, karena pada bab-bab selajutnya, SEPERTI saat membahas gerak maka kita akan lebih jelas mengetahui gerak benda jika mengetahui berapa kecepatannya, energi, geraknya,massa bendanya dan dan lain sebagainya. Dengan demikian semua besaran dan satuan sangat diperlukan untuk memperjelas fenomena-fenomena fisika di alam ini.
Namun satu tips dari saya, dengan banyaknya latihan soal dengan sendirinya kita akan hafal dari simbol, rumus dan satuan dari besaran turunan ini.
- Satuan gaya: Newton (kg m/s²)
- Satuan kecepatan: m/s
- Satuan percepatan: m/s²
- Satuan luas: m²
- Satuan volume: m³
- Satuan energi: Joule (J)
- Satuan tegangan listrik (beda potensial): Volt (AΩ)
- Satuan daya: Watt (VA = A²Ω = J/s)
Penulisan
Berikut aturan umum penulisan nilai kuantitas dan simbol SI. [1][2]- Nilai kuantitas ditulis dengan angka yang diikuti spasi dan simbol satuan, mis "2.21 kg", "7.3×102 m2", "22 K". Pengecualian diberikan untuk satuan sudut, menit, dan detik (°, ′, dan ″), yang dituliskan langsung setelah angka tanpa disisipkan spasi.
- Simbol satuan turunan yang dibentuk dengan perkalian dihubungkan dengan titik tengah (·) atau spasi non-penggal (non-break space), misalnya "N·m" atau "N m".
- Simbol satuan turunan yang dibentuk dengan pembagian dihubungkan dengan solidus (⁄), pangkat negatif, atau garis miring (/), misalnya "m⁄s", "m/s", atau "m s−1". Hanya satu solidus yang digunakan, misalnya "kg⁄(m·s2)" atau "kg·m−1·s−2", dan bukan "kg⁄m⁄s2".
- Simbol tidak diakhiri dengan tanda titik (.) karena merupakan entitas matematika dan bukan singkatan, kecuali jika berada di akhir kalimat.
- Simbol ditulis dengan huruf tegak (mis. m untuk meter) untuk membedakannya dengan huruf miring yang digunakan oleh variabel (mis. m untuk massa).
- Simbol ditulis dengan huruf kecil (mis. "m", "s", "mol"), kecuali bagi simbol yang diturunkan dari nama orang (mis. "Pa" dari Blaise Pascal).
- Simbol awalan ditulis serangkai dengan satuan (mis. "k" dalam "km", "M" dalam "MPa", "G" dalam "GHz"). Semua simbol awalan yang lebih besar dari 103 (kilo) ditulis dengan huruf besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar